Hari ini
akhirnya dimulai juga sebuah perjalanan yang telah lama aku rencanakan. Sebuah ekspedisi
keliling daerah di nusantara mengunjungi tiga puluh sembilan rumah teman-teman seperjuangan
Oseanografi ITB 2012. Perjalanan ini aku namakan Baruna Square Knot Expedition
biar gaya dikit padahal bahasa Indonesianya Ekspedisi Simpul Mati Baruna, haha.
Aku namakan seperti itu karena eskpedisi ini mengemban misi bersilaturahmi dengan
keluarga teman-teman satu angkatan (Baruna) dan dengan perjalanan seperti ini
akan menghemas ongkos menginap juga, :p
Sebenarnya ide
perjalanan ini muncul semenjak semester lalu. Semenjak pergi ke Pulau Karimun
Jawa rasanya perjalanan jalur laut membuatku ketagihan. Samapi akhirnya
Mukhlis, seorang pemuda sholeh asal Binjai, Sumatra Utara pun mengajak untuk
mengunjungi rumahnya disana dan rumah teman-teman seangkatan lain di daerah Sumatra
Utara dan sekitarnya dengan perjalanan laut. Itu adalah awal ide untuk
berkunjung ke semua rumah teman-teman angkatan.
Perjalan pertama
mengunjungi teman satu angkatan adalah perjalanan menuju rumah Wawan Hermawan
di garut yang bisa dilihat di http://sinisenang-sanasenang.blogspot.com/2013/05/video-yo-yo-santolo-yo.html dan di sini http://sinisenang-sanasenang.blogspot.com/2013/05/yo-yo-santolo-yo.html namun saat itu belum tercenang ide untuk sebuah
ekspedisi ini anggap saja itu perjalanan ke nol. Perjalanan kali ini adalah menuju Jawa Barat sebelah Utara,
menuju lemburna Iwan Pramesti Anwar
di DAS Citarum, yap Karawang sebuah kabupaten dengan pita merah bertuliskan pangakal perjuangan pada lambangnya.
Saat berangkat
tidak ada persiapan khusus, yang ada di pikiran saat itu adalah harus
menyelipkan acara di tengah sempitnya liburan akhir pekan. Akhirnya rada di
otak atik biar jadi cerita yang disambung-sambungin sama daerah tujuan. Sangat
pas rasanya kalo ini jadi perjalanan awal mengelilingi daerah-daerah di
Nusantara, yah sebuah pangkal perjuangan hehe. Rumah Iwan berlokasi di Dusun Pondok Bales RT 01/01 Lemah
Subur Tempuran, karawang. Perjalanan dari Bandung memakan waktu sekitar dua
jam. Rumah iwan berlokasi cukup jauh dari pusat keramaian Karawang, tetapi bisa
jadi di lembur ini warung Iwan adalah sebuah pusat keramaian “didieu mah jauh
ka kota, jadi loba anu balanja ka warung urang”. Walaupun sepi tetapi adik-adik
Iwan yang enerjik selalu meramaikan isi rumah ditambah dua baelas kandang
burung didalam rumah. Berikut hasil jalan-jalan di sekitar Karawang.
Terimakasih juga
kepada Reja (entah Reza) sang pencari artefak yang menemani selama perjalan di Karawang.